Kamis, 03 September 2015

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt dengan menjalankan perintahperintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Juga tak lupa kita selalu mensyukuri berbagai nikmatNya yang telah diberikan kepada kita.

Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia

Dalam hidup ini manusia mempunyai 2 pilihan dalam melakukan sesuatu. Yaitu, perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Apabila kita melakukan perbuatan baik tentunya akan memberikan manfaat kepada kita. Sedang perbuatan yang buruk itu akan merusak diri kita maupun orang lain. Diantara perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang dapat merusak adalah sebagaimana yang disabdakan Nabi :

ثلاث مهلكات شح مطاع وهوى متبع وإعجاب المرء بنفسه
Tiga perkara yang dapat merusak, yaitu bakhil yang dituruti, hawa nasu yang diikuti dan mengagumi diri sendiri

Hadirin Jamaah Jum’at yang berbahagia

Berdasarkan hadist tadi ada 3  hal yang bisa merusak diri kita. 3 hal ini bersifat batiniyah karena memang 3 hal ini berada dalam hati kita dan tentunya yang bisa mengendalikan adalah diri kita sendiri.

Akan tetapi walaupun 3 hal ini bersifat batin akan dapat merusak tidak hanya diri sendiri. Tapi juga merusak kehidupan bermasyarakat.  Perkara pertama yang dapat merusak adalah شح مطاع  bakhil, kikir, pelit yang dituruti. Kata syukhun, walaupun dalam bahasa Arab sepadan dengan kata bakhil tetapi kata syukhun ini menunjukkan tingkat kebakhilan yang lebih tinggi. Berarti diatas bakhil itu syukhun. Ia tidak sekedar pelit tapi pelit banget. Tidak sekedar kikir tapi kikir banget. Tidak sekedar pelit, tapi pelit banget. Jika bakhil itu bermakna orang yang mempertahankan miliknya jangan sampai orang lain menerima, tapi syukhun lebih dari itu, mempertahankan dan tidak rela kalau orang lain menerima nikmat dari Allah.

Secara tidak langsung sifat syukhun ini akan menumbuhkan sifat buruk lainnya yaitu hasud atau hasad atau dengki. Hasud adalah perasaan iri atas nikmat dan rahmat yang diterima orang lain serta menginginkan nikmat / rohmat tersebut berpindah padanya. Atau dengan kata lain orang yang dengki adalah sifat senang melihat orang lain susah dan susah ketika melihat orang lain senang. Sungguh ini adalah sifat yang sangat buruk sehingga Rasulullah berpesan kepada kita untuk menjauhi sifat iri ini. Sebagaimana dalam sabdanya:

“Jagalah dirimu dari hasud, dengki karena dengki akan meruntuhkan amal kebajikan sebagaimana api membakar kayu bakar.”
Hadirin Jamaah Jum’ah yang berbahagia
Sifat dengki ini bisa muncul sebab adanya sifat kikir yang ada  dalam diri manusia. Oleh karena itu kita harus menjauhi sifat kikir ini supaya kita disukai oleh Allah dan manusia. Karena memang pada umumnya dilingkungan kita orang pelit itu tidak disukai. Karena orang pelit tidak disukai tentunya ia dijauhi. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi:
والسحي بعيد من الله بعيد من الجنة بعيد من الناس قريب من النار
Orang pelit itu jauh dari Allah, jauh dari syurga, jauh dari manusia, dekat dengan neraka.
Sebaliknya apabila kita dermawan akan dekat dengan Allah, dekat dengan syurga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka.

Inilah sifat yang merusak, sifat kikir yang dituruti.
Selanjutnya وهوى متبع Hawa nafsu yang diikuti. Nafsu atau kesenangan memang urusan pribadi manusia. Setiap manusia pasti mempunyai kesenangan atau keinginan sendiri-sendiri. Dan keinginan manusia itu pasti tidak sedikit. Jika manusia memiliki keinginan dan bertekad melakukan keinginan sehingga ia melakukan segala cara untuk memperoleh keinginan tersebut. Sehingga tidak mempedulikan halal-haram yang penting keinginan tercapai. Jikalau keinginan tersebut bermanfaat bagi masyarakat sudah barang tentu disukai oleh Allah. Tapi, jika sebaliknya hal tersebut bisa merusak tatanan masyarakat. Adanya korupsi, prostitusi, illegal fishing, begal, pencurian, narkoba, dll. Itu karena akibat adanya hawa nafsu yaang diikuti. Demi keuntungan pribadi atau demi kepuasan hawa nafsu.

Hadirin yang dirahmati Allah

Yang ketiga perkara yang merusak adalah إعجاب المرء بنفسه  mengagumi diri sendiri atau dengan kata lain ujub. Ujub adalah salah satu penyakit hati yang susah sekali diobati. Dokter spesialis hatipun tidak akan sanggup mengobatinya. Penyakit ini berwujud menganggap dirinya paling baik, paling pintar, paling cantik, paling kaya, dll. Sifat ujub ini adalah sifat iblis ketika Allah memerintahkan iblis sujud kepada nabi Adam. Tapi iblis membanggakan dirinya jika ia terbuat dari api yang jelas lebih baik dari Adam yang tercipta dari tanah.

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ ١٢ 

Artinya: Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah"

Penyakit ujub ini bisa menjangkiti siapa saja. Entah itu pejabat atau rakyat, konglomerat atau wong mlarat, ustadz atau umat, kyai atau santri bisa terkena penyakit ujub ini.

Biasanya ujub akan menimbulkan penyakit lain yaitu thulul amal atau panjang angan-angan. Orang yang merasa diri lebih baik dari orang lain selanjutnya akan mengangan-angan dalam lamunan sehingga ia akan menjadi orang yang malas.

Diriwayatkan oleh Sayyidina Ali Karomallahu wajhahu. Sesungguhnya Nabi bersabda. “Ada dua hal yang paling aku takuti menimpa kalian. Yaitu menuruti hawa nafsu dan banyak angan-angan. Sesungguhnya menuruti hawa nafsu itu dapat menghalangi dari kebenaran dan banyak angan-angan itu sama dengan mencintai dunia.”

Sifat ujub harus kita jauhi karena ini perintah Allah dalam surah Lukman ayat 18:

وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia

Oleh karena itu, marilah kita menyelamatkan diri kita, keluarga kita, lingkungan kita dari 3 perkara yang dapat merusak ini. Yaitu pelit yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, dan membanggakan diri sendiri





Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!