Senin, 21 Juli 2014

الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر  كَبِيْرًا  وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلًا , الْحَمْدُ للهِ الَّذِى سَهَّلَ لِـعِبَادِهِ الْعِبَادَةَ وَ يَسَّرَ , وَ وَفَّاهُمْ أُجُوْرَ أَعْمَالِهِمْ مِنْ خَزَآئِنِ جُوْدِهِ الَّذِى لَا تُحْصَرُ  , وَجَعَلَ لَهُمْ يَوْمَ عِيْدٍ يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ فِى كُلِّ سَنَةٍ وَ يَتَكَرَّرُ , وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلـهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمُلْكُ الْعَظِيْمُ الْأَكْبَرُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ الْمُشَفَّعُ فِى الْمَحْشَرِ , اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَ طَهَّرَ , وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا . أَمَّا بَعْدُ : فَـيَا عِبَادَ اللهِ , اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّاوَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ , وَأُولَئكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ . اِعْلَمُوْا أَنَّ هـذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ , يَوْمٌ بَعْدَ خُرُوْجِنَا مِنْ الشَّهْرِ الْكَرِيْمِ اِلَى يَوْمِ عِيْدٍ سَعِيْدٍ , يَوْمٌ تَجَلَّى الْبَوَاطِنُ بِـتَقْوَى اللهِ وَ تَخَلَّى الظَّوَاهِرُ عَنْ عَمَلِ مَا لَا يُفِيْدُ , يَوْمٌ تَجَلَّى الْحَـنَّانُ الْمَنَّانُ بِمَزِيْدِ الْإِحْسَانِ عَلَى مَنْ كَانَ ذَا فِعْلٍ حَمِيْدٍ
Kaum muslimin Jamaah Sholat Ied rohimakumulloh…

Pada pagi hari ini, Senin 28 Juli 2014 M atau 1 Syawal 1435 H artinya kita sudah melewati bulan Ramadhan dan berada di hari raya Idul Fitri.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dan bersyukur atas anugerah yang Allah berikan di hari raya ini.

Hadirin Jamaah sholat Ied yang berbahagia
Pada hari ini, suara takbir, tahmid dan tahlil berkumandang di mana saja mengagungkan asma Allah. karena memang tidak ada yang lebih berhak diagungkan dan dipuja-puja selain Allah SWT. Allahu akbar..allahu akbar walillahilhamd.
Rasa bahagia tertanam dalam hati kita mendengar lantunan suara takbir tahmid dan tahlil apalagi setelah kita melakukan perintah Allah yang berupa spuasa sebulan penuh.
Pada hari ini, hari yang penuh kebahagiaan. Di sini kita merasakan bahagia bersama. Akan tetapi saudara-saudara kita yang berada di luar negeri seperti Palestina, Suriah mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti yang kita rasakan. Mereka merayakan kemenangan Idul Fitri ditengah-tengah bombardir roket ataupun senjata-senjata perang. Namun, kita hanya bisa mendoakan semoga saudara-saudara kita yang tertindas, terdzolimi di luar negeri tersebut diberikan kemenangan oleh Allah Swt.

Hadirin Jamaah sholat Ied yang berbahagia
Kita semua sepakat bahwa manusia akan menempuh cara apapun untuk memperoleh kebahagiaan. Ada yang mengira bahwa dengan mempunyai harta yang banyak, ia akan bahagia. Ada yang mengira punya pangkat jabatan yang tinggi sehingga orang menghormati akan bahagia. Juga ada yang mengira mempunyai istri yang cantik atau suami yang tampan akan bahagia.
Berbagai cara untuk menuju kebahagiaan seperti tadi telah banyak dicoba oleh manusia. akan tetapi, kenyataannya mereka tidak bisa menghadirkan kebahagiaan tersebut. Ada yang memiliki harta banyak, tapi belum menemukan kebahagiaan. Ada yang memiliki pangkat jabatan yang tinggi tetapi hidupnya tidak tenang. Ada juga yang memiliki istri yang cantik tapi rumah tangganya berantakan.
Lantas bagaimana agar kita bisa memperoleh kebahagiaan yang hakiki? Allah Swt berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” QS. An.Nahl:97
Jadi, untuk memperoleh kebahagiaan sebenarnya sangat mudah. Yaitu beriman dan beramal shalih.
Jamaah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah
Sebenarnya pangkat yang tinggi itu bukanlah pangkat yang menempel di dada kita atau pangkat yang menempel di pundak kita. Akan tetapi, pangkat tertinggi adalah pangkat taqwa.
Allah berfirman:
 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Jika kita perhatikan bahwasanya ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah kepada kita tujuannya adalah untuk memperoleh derajat taqwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Al-Baqoroh 183
Sehingga pada bulan Ramadhan kemarin kita digembleng, dididik, perut menahan lapar, menahan rasa haus, menahan rasa kantuk ketika sholat tarawih atau tadarus. Semua ini kita lakukan dengan ikhlas untuk memperoleh derajat taqwa.
الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر   و للهِ الْحَــمْدُ
 
Kaum muslimin rohimakumulloh…
Tanda orang sukses di bulan Ramadhan bukanlah ia yang berhasil puasa sebulan penuh, sholat tarawih tidak pernah absen, tadarus al-qur’an setiap malam, sering sedekah dan lain sebagainya. Dan kegiatan tersebut hanya dilakukannya dalam bulan Ramadhan saja. Setelah bulan Ramadhan ia tidak melakukan. Akan tetapi, orang yang sukses di bulan Ramadhan adalah ia bisa tetap istiqomah dalam melakukan ibadah.
Jangan sampai kita termasuk orang yang disindir Allah dalam firmannya:

وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّتِي نَقَضَتۡ غَزۡلَهَا مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٍ أَنكَٰثٗا

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali..” An-Nahl.92
Ayat diatas memberitahu kita agar segala hal yang telah kita lakukan dengan baik seperti ibadah-ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan jangan kita rusak atau kita tinggalkan sama sekali setelah bulan Ramadhan usai. Atau dengan kata lain jangan kita jadikan amal kita sia-sia.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Sebagai pungkasan marilah kita mengambil hikmah dan pelajaran dari puasa Ramadhan yang telah kita lalui.
  1. Puasa mengajarkan kepada kita untuk DISIPLIN. Kita menahan lapar, haus, syahwat mulai dari terbit fajar sampai maghrib. Tidak ada yang ramai-ramai berbuka puasa pada waktu asar. Semua mentaati waktu sampai maghrib.
Apabila rasa disiplin ini kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah hidup kita akan tertib dan barokah.
  1. Puasa mengajarkan kepada kita untuk bersikap IKHLAS dan SABAR. Seharian kita menahan lapar haus tidak ada yang ‘grundel’ semua dilakukan secara ikhlas dan dengan hati yang sabar sampai adzan maghrib tiba. Oleh karena itu, marilah sikap ikhlas dan sabar ini kita laksanakan sehari-hari agar hidup kita tenang dan tentran dalam ridho Allah Swt.
  2. Puasa melatih kita untuk bersikap JUJUR. Hal ini terbukti selama puasa dimanapun tempatnya tidak ada yang berani makan atau minum sebelum waktu buka puasa tiba. Karena kita percaya, walaupun kita bisa makan yang tidak terlihat orang. Tapi, kita percaya ada yang melihat kita, yaitu Allah Swt.
Sifat jujur ini marilah kita laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari dimanapun tempatnya dan apapun profesi kita.
  1. Puasa mendidik jiwa kita kepada kebajikan, sifat welas asih, rasa saling menghargai antar sesama. Karena dalam puasa kita bisa merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus sebagaimana yang dirasakan oleh saudara kita yang hidup kekurangan. Sehingga dengan adanya puasa bisa menggugah kita untuk berbagi kepada saudara kita yang hidup kekurangan dengan sedekah, infaq ataupun zakat.
Hadirin Jamaah sholat Idul fitri yang berbahagia
Marilah di hari raya Idul Fitri ini kita senantiasa meningkatkan ta’at kita kepada Allah.Karena pengajaran di bulan Ramadhan bukanlah yang berpakaian baru makan enak Tapi, taat kepada Allah yang bertambah.
Abu Yazid mengatakan:
لَيْسَ اْلعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ اْلجَدِيْدَ, وَلاَ لِمَنْ اَكَلَ اْلقَدِيْدَ, وَلَكِنَّ اْلعِيْدُ لِمَنْ طَاعَتُهُ تَزِيْدُ, وَخَافَ اْلوَعِيْدَ.
Id bukanlah pakaian baru, bukan yang makan dendeng enak, tetapi yang dinamakan Id adalah orang yang taatnya bertambah dan takut ancaman (siksaan).
الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر   و للهِ الْحَــمْدُ
 
Hadirin wal hadirot Jamaah sholat id Rahimakumullah
Terakhir, setelah Allah memberikan ampunan kepada kita, marilah kita saling bersalam-salaman terhadap teman, saudara, saling bermaaf-maafan.
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ 

…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”  An-Nur. 22
Semoga Allah menerima amal ibadah kitaa di bulan Ramadhan dan mengampuni dosa-dosa kita. Amin..
جَعَلَنَا اللهُ وَ إِيَّاكُمْ مِنَ الْعَآئِدِيْنَ الْفَآئِزِيْنَ الْآمِنِيْنَ , وَ أَدْخَلَنَا وَ إيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ الْمُتَّـقِيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُوْقِنِيْنَ . وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر - الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر - الله أكبر كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلًا . الْحَمْدُ للهِ الْعَلِيْمِ الْحَلِيْمِ الْغَفَّارِ الْعَظِيْمِ الْقَهَّارِ الَّذِى لَاتَخْفَى مَعْرِفَتُهُ عَلَى مَنْ نَظَرَ فِى بَدَآئَعِ مَمْلَكَتِهِ بِـعَيْنِ الْإِعْتِبَار . وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ مَنْ شَهِدَ بِهَا يَفُوْزُ فِى دَارِ الْقَرَارِ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّاهِرِيْنَ الْأَخْيَارِ . أَمَّا بَعْدُ : فَـيَآ أَيُّهَا النَّاسُ , اِتَّقُوْا اللهَ وَ أَطِيْعُوْا الرَّسُوْلَ وَ أُولِى الْأَمْرِ مِنْكُمْ , وَ أَنِيْبُوْا إِلَى رَبِّكُمْ وَ أَسْلِمُوْا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ . إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ التَّابِعِيْنَ وَ ارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .  اللهم يَا مُيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ , وَ يَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ , وَ يَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ , وَ يَا مُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ , وَ يَا مُقَوِّيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ , وَ يَا مَأْمَنَ كُلِّ مُخِيْفٍ , يَسِّرْ كُلَّ عَسِيْرٍ , فَتَيْسِيْرُ الْعَسِيْرِ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ , اللهم يَا مَنْ لَا يَحْتَاجُ إِلَى الْبَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ , حاجَاتُنَا إِلِيْكَ كَثِيْرٌ , وَأَنْتَ عَالِمٌ وَّبَصِيْرٌ .اللهم إِنَّا نَخَافُ مِنْكَ وَنَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ وَنَخَافُ مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ , اللهم بِحَقِّ مَنْ يَخَافُ مِنْكَ , نَجِّنَا مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ , بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أُحْرُسْنَا بِـعَيْنِكَ الَّتِى لَا تَنَامُ , وَاكْنُفْنَا بِـكَفَنِكَ الَّذِى لَا يُرَامُ , وَارْحَمْنَا بِقُدْرَتِكَ عَلَيْنَا فَلَا تُهْلِكْنَا , وَأَنْتَ رَجَآءُنَا , بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اللهم أَعِنَّا عَلَى دِيْنِنَا بِالدُّنْيَا , وَعَلَى الدُّنْيَا بِالتَّقْوَى , وَعَلَى التَقْوَى بِالْعَمَلِ , وَعَلَى الْعَمَلِ بِالتَّوْفِيْقِ , وَعَلَى جَمِيْعِ ذلِكَ بِـلُطْفِكَ الْمُفِضِى إِلَى رِضَاكَ الْمُنْهِى إِلَى جَنَّتِكَ الْمَصْحُوْبِ ذلِكَ بِالنَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ , يَا اللهُ ... يَا اللهُ ... يَا اللهُ ... يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ يَا رَحْمنُ يَا رَحِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الْمَوَاهِبِ الْعِظَامِ ... نَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلـهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ . اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ لِـمَحَبَّتِكَ مِنَ الْأَعْمَالِ , وَصِدْقَ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ , وَحُسْنَ الظَّنِّ بِكَ , وَالْغُنْيَةَ عَمَّنْ سِوَاكَ , وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!